Selasa, 10 Januari 2012

ZAT DAN WUJUDNYA


1. Pengertian Zat (Ing: matter)
Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Setiap zat / materi terdiri dari partikel-partikel / molekul-molekul yang menyusun zat tersebut.
chlorophyll_molecule
Ilustrasi molekul-molekul penyusun zat hijau daun
2. Massa Jenis Zat (kerapatan zat; Ing: density)
massajenis
Zat-zat yang sejenis pasti mempunyai massa jenis yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa massa jenis merupakan salah satu ciri khas suatu zat.
Dalam huruf Yunani massa jenis dinyatakan dalam huruf ρ (baca: rho) dan didefinisikan sebagai massa zat dibagi dengan volumenya.
rumus massajenis
Satuan dari massa jenis adalah kg/m3
Contoh massa jenis berbagai zat.
tabel massa jenis
3. Wujud Zat
Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat mempunyai ciri-ciri khusus baik dilihat dari bentuk fisiknya maupun partikel-partikel penyusunnya sebagai berikut:
A. Zat Gas
partikel gasmaggas
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
  1. Letak molekulnya sangat berjauhan
  2. Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.
  3. Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
  4. Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
  5. Baik volume maupun bentuknya mudah berubah
  6. Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Contoh : Udara
B. Zat Cair
Contoh : air, minyak, oli
  1. Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih jauh daripada zat padat.
  2. Gerakan molekulnya cukup bebas
  3. Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.
  4. Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.
liquid
magliq
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
C. Zat Padat
  1. Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.
  2. Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya tidak bebas.
  3. Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja.
  4. Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap atau tidak berubah.
  5. Contoh: kayu, batu, besi
solid
magsolid
(jika tidak terlihat animasinya silahkan klik 2 x )
4. ADHESI DAN KOHESI
adhesiveWater_drop_animation_enhanced_small
Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat yang lainnya.
Adhesi
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis.
Contoh:
  • Tinta dapat menempel di kertas
  • Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis
  • Semen dapat melekatkan batu dengan pasir
  • Cat dapat menempel pada tembok
plasterpostit
Kohesi
Kohesi adalah adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sejenis.
Contoh:
  • gaya tarik menarik antara molekul kayu membentuk kayu
  • gaya tarik menarik antara molekuk kapur membentuk kapur batang
  • gaya tarik menarik antara molekul-molekul gula membentuk butiran gula pasir
1
Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan terjadinya peristiwa –peristiwa:
A. Meniskus cembung dan meniskus cekung
Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi maka permukaan (meniskus) zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada pipa yang diisi dengan air ( pipa kiri ). sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang diisi dengan air raksa ( pipa kanan).
FG11_29
Dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dijumpai peristiwa adhesi dan kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun tertentu akan membentuk bola air. Hal tersebut dikarenakan gaya kohesi lebih besar dari adhesi.
180px-Dew_2
B. Kapilaritas
Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut yang disering disebut sebagai pipa kapiler. Gejala ini disebabkan karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut. Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada pipa kapiler.
capillary_499
Contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
  • Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor
  • Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada lampu tempel
  • Baiknya air tanah sampai ke daun melalui pembuluh tapis
  • Menetesnya air pada kain dalam ember yang semampai
capillary actionFig-286-Capillary-Action-with-Horizontal-Extension
C. Tidak berlakunya hukum bejana berhubungan.
Jika pada bejana berhubungan terdapat pipa kapiler atau terdapat perbedaan yang signifikan dari diameter pipa-pipanya maka permukaan zat cair dalam pipa kecil akan lebih tinggi dibandingkan permukaanya pada pipa yang besar sehingga hukum bejana berhubungan tidak berlaku.
capillaryrise

Senin, 09 Januari 2012

Sistem Klasifikasi Galaksi

Galaksi adalah bentuk pengelompokan bintang terbesar di alam semesta. Namun keberadaan bintang-bintang sebagai penyusun sebuah galaksi tidak diketahui sampai tahun 1920an. Sebelumnya, galaksi yang diamati menyerupai awan itu disebut nebulae, karena pengamatan pada saat itu tidak dapat memberikan resolusi yang cukup untuk memisahkan bintang-bintang penyusun galaksi. Dengan adanya kemajuan teknologi teleskop dan fotografi, bintang-bintang dalam sebuah galaksi mulai dapat diamati.Salah seorang pengamat galaksi adalah Hubble, yang dapat mengidentifikasi bintang-bintang variabel yang terdapat di galaksi Andromeda (M31).

Bintang-bintang tersebut ternyata bersifat sama dengan Cepheid yang ditemukan dalam galaksi Bima Sakti. Kemudian dari hubungan periode – luminositas, Hubble mendapatkan bahwa jarak Andromeda dari Bima Sakti adalah tidak kurang dari 300 kpc, yang berarti bahwa Andromeda berada di luar Galaksi Bima Sakti yang berukuran 50 kpc. Hal ini menjadi penting karena sebelumnya semua nebulae diperkirakan sebagai bagian dari Bima Sakti. Sekarang telah diketahui bahwa jarak Andromeda adalah sekitar 800 kpc.
Terdapat banyak bentuk galaksi di alam semesta ini. Untuk memudahkan dalam mengenali dan membedakan jenis dan bentuk suatu galaksi dibandingkan galaksi lainnya, diperlukan sistem identifikasi yang dapat dipakai di seluruh dunia. Pada tahun 1936, dalam buku The Realm of Nebulae, Hubble membuat pengelompokan galaksi dengan sistem yang lebih dikenal sebagai diagram garpu tala (tuning fork diagram). Sistem ini adalah yang pertama dibuat dan yang paling umum dipakai hingga saat ini. Dalam penggolongan ini, secara umum terdapat empat kelas galaksi, yaitu galaksi elips, lenticular, spiral, dan irregular untuk galaksi yang memiliki bentuk tidak beraturan.

Diagram garpu tala (Sumber: wikipedia).
Galaksi elips memiliki bentuk bundar/elips dan tidak terlihat memiliki piringan pada strukturnya. Menurut Hubble, galaksi elips ini dibagi dalam subkelas berdasarkan bentuknya. Penamaannya menggunakan kode En, dengan E berarti elips, sedangkan n menunjukkan perbandingan antara sumbu mayor (a) dan minor (b) galaksi dengan rumusan n = 10 [1 - (b/a)]. Artinya, galaksi elips yang terlihat bundar dinamakan E0, sedangkan galaksi elips yang sumbu mayornya sebesar dua kali sumbu minornya dinamakan E5, dan seterusnya semakin pipih hingga E7.

Galaksi elips NGC 1132 (Sumber: APOD)
Galaksi lenticular adalah galaksi berbentuk piringan yang merupakan peralihan antara elips dan spiral. Galaksi ini diberi kode S0. Galaksi lenticular ini memiliki bagian inti yang elips dan memperlihatkan adanya struktur piringan, namun pada bagian piringannya tidak terdapat lengan spiral.
Kelas galaksi berikutnya adalah galaksi spiral, yaitu galaksi yang berbentuk piringan dan mempunyai struktur lengan spiral. Kode penamaannya adalah S. Galaksi kelas lenticular dan spiral ini terkadang memiliki struktur bar pada piringannya. Untuk itu Hubble memberikan tambahan kode B pada penamaan masing-masing kelas galaksi yang memiliki bar: SB0 untuk galaksi lenticular dan SB untuk galaksi spiral.

Galaksi lenticular NGC 4452 (Sumber: APOD)
Galaksi spiral normal (S) dan dengan bar (SB), terbagi lagi dalam subkelas a, b, dan c, yang dibedakan menurut dua hal berikut: (1) perbandingan kecerlangan antara komponen bulge dan piringan; dan (2) seberapa dekat jarak antar lengan spiral. Galaksi kelas Sa memiliki bulge lebih besar dan lengan spiral yang lebih rapat jika dibandingkan dengan galaksi kelas Sb dan Sc. Hal yang sama juga berlaku untuk galaksi spiral dengan bar (SB). Penamaan dalam subkelas ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan secara tegas. Sehingga, sebuah galaksi dapat termasuk dalam kelas Sab, atau Sbc, dan seterusnya. Lalu bagaimana dengan Galaksi kita, Galaksi Bima Sakti? Dalam penggolongan Hubble ini, Galaksi Bima Sakti ternyata tergolong kelas SBbc.

Minggu, 08 Januari 2012

JARAK DAN PERPINDAHAN




Salah satu materi inti dan mendasar dalam fisika adalah kinematika gerak. Kajian yang membahas tentang gerak benda tanpa melibatkan penyebab gerak (gaya-gaya yang bekerja).

Sebagai awal dalam tulisan ini, akan dibahas tentang konnsep jarak dan perpindahan.

Jarak adalah panjang lintasan total yang ditempuh oleh suatu benda yang bergerak mulai dari awal bergerak sampai berhenti, tanpa memperhatikan arah gerak benda (jarak adalah besaran skalar, besaran yang tidak memperhitungkan arah gerak). Perpindahan adalah perubahan posisi yang dialami oleh benda, yang artinya dalam penentuan besar perpindahan hanya melihat posisi awal akhir dan awal benda (perpindahan adalah besaran vektor, besaran yang memilki nilai dan arah).

Untuk memahami lebih lanjut perhatikan ilustrasi di bawah ini!
Jika Budi berjalan melalui lintasan A-B, maka:
     Posisi Awal Budi dititik A
     Posisi Akhir Budi di titik B 
  • Jarak yang ditempuh Budi adalah 8 meter (panjang lintasan total yang dilalui budi 
    selama bergerak) 
  • Perpindahan Budi adalah 8 meter (besarnya perubahan posisi awal ke posisi akhir atau jarak dari posisi awal ke posisi akhir)
Jika Budi berjalan melalui lintasan A-B-C, maka:
    Posisi Awal Budi dititik A
    Posisi Akhir Budi di titik 
  • Jarak yang ditempuh Budi adalah (8 + 6)meter = 14 meter (panjang lintasan AB + Panjang lintasan BC) 
  • Perpindahan Budi adalah besar perubahan posisi dari posisi awal ke posisi akhir. Ini berarti perpindahannya sebesar jarak dari titik A ke titik C, dengan demikian perpindahannya adalah 10 meter (Ingat metode Phytagoras)
Jika Budi berjalan melalui lintasan A-B-C-D, maka: 
   Posisi Awal Budi dititik A
   Posisi Akhir Budi di titik D
  • Jarak yang ditempuh Budi adalah (8 + 6 + 8)meter = 14 meter (panjang lintasan AB + BC + CD) 
  • Perpindahan Budi adalah besar perubahan posisi dari posisi awal ke posisi akhir. Ini berarti perpindahannya sebesar jarak dari titik A ke titik D, dengan demikian perpindahannya adalah 6 meter (Jarak dari titik A ke titik D adalah 6 meter)
Jika Budi berjalan melalui lintasan A-B-C-D-A, maka:
    Posisi Awal Budi dititik A
    Posisi Akhir Budi di titik A
  • Jarak yang ditempuh Budi adalah (8 + 6 + 8 + 6)meter = 28 meter (panjang lintasan AB + BC + CD + DA)
  • Perpindahan Budi adalah besar perubahan posisi dari posisi awal ke posisi akhir. Ini berarti perpindahannya sebesar jarak dari titik A ke titik A, dengan demikian perpindahannya adalah 0 meter (Kembali ke posisi awal, posisi awal dan posisi akhir sam atau tidak berpindah)
Jika Budi berjalan melalui lintasan A-B-C-D-A-B-C, maka:
    Posisi Awal Budi dititik A
    Posisi Akhir Budi di titik C
  • Jarak yang ditempuh Budi adalah (8 + 6 + 8 + 6 + 8 + 6)meter = 42 meter (panjang lintasan AB + BC + CD + DA + AB + BC) 
  • Perpindahan Budi adalah besar perubahan posisi dari posisi awal ke posisi akhir. Ini berarti perpindahannya sebesar jarak dari titik A ke titik C, dengan demikian perpindahannya adalah 10 meter (posisi awal A dan posisi akhir C berjarak 10 meter, ini diperoleh dengan metode phytagoras seperti pada bagian c)
Kesimpulan:
  1. Jarak adalah panjang lintasan total yang ditempuh oleh benda yang bergerak.
  2. Perpindahan adalah jarak terpendek dari posisi awal ke posisi akhir


ENERGI & USAHA

A. Energi 

Kemampuan untuk melakukan kerja/usaha (Joule/kalori)

1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4200 joule

Persamaan-persamaan energi :
Energi Mekanik :

Em = Ep + Ek

Energi potensial :

Ep = m . g. h 

Energi kinetic :

Ek = m . v2

Dimana :
Em = energi mekanik
Ep = energi potensial
Ek = energi kinetic

m = massa
v = kecepatan
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian


B. Usaha

Persamaan :

Usaha (Joule) = gaya (N) x perpindahan (m)

W = F x s

Usaha yang dilakukan oleh sejumlah gaya searah yang mengakibatkan benda berpindah sejauh s sama dengan jumlah usaha olehtiap-tiap gaya

Wtotal = W1 + W2 + W3 + W4 + …
= F1 S1+ F2 S2+ F3 S3+ F4 S4+ …
= (F1 + F2 + F3 + F4 + …)S

Daya 
Usaha yang dilakukan gaya dalam satu satuan waktu
Daya = P =1 Horse Power = 746 watt 


TATA SURYA

Anggota – anggota tata surya:
1. matahari 4. komet
2. planet 5. asteroid
3. bulan 6. meteor

Tata surya :

Urutan planet dimulai dari yang paling dekat dengan matahari
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
(Me – Ve – Bu – Ma – Yu – Sa – Ur – Nep)

Planet dalam adalah planet yang orbitnya didalam orbit asteroid 
Contoh : Merkurius, Venus, dan Mars
Planet luar adalah planet yang orbitnya di luar orbit asteroid 
Contoh : Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus

Planet inferior adalah planet yang orbitnya di dalam orbit bumi
Contoh : Merkurius, dan Venus
Planet superior adalah planet yang orbitnya di luar orbit bumi
Contoh : Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus

Planet terrestrial adalah planet yang ukuran dan komposisi batuannya mirip Bumi

Planet jovian (raksasa) adalah planet yang ukuran dan komposisi batuannya mirip Yupiter

Asteroid berada diantara planet Mars dan Yupiter. 
Asteroid terbesar dinamakan Ceres (diameter = 1000 km)

Matahari disebut bintang karena dapat memancarkan cahaya sendiri
Planet dapat terlihat karena memantulkan sinar matahari yang diterimanya

Periode revolusi planet terhadap matahari berhubungan dengan jari-jari orbit planet.
Tetapi periode rotasi planet tidak berhubungan dengan jari-jari orbit planet
Sehingga periode revolusi paling lama adalah Pluto dan periode paling singkat adalah planet Merkurius. 

Venus dan Uranus memiliki arah gerak rotasi dari timur ke barat
Sedangkan tujuh planet lainnya memiliki arah gerak rotasi dari barat ke timur

Massa jenis terbesar dimiliki oleh Bumi dan yang terkecil dimiliki oleh saturnus

Matahari 
Unsur terbanyak penyusun matahari adalah Hidrogen (75%) dan terbanyak kedua adalah Helium (20%)
Bagian – bagian matahari :
Inti matahari : bagian paling dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi fusi dan terbentuknya energi
Fotosfer : bagian yang nampak menyerupai piringan emas yang terang
Kromosfer : pancaran cahya berwarna putih yangmelingkar di luar fotosfer
Korona : cahaya merah di sebelah luar kromosfer yang merupakan lapisan luar atmosfer matahari

Energi matahari terbentuk didalam inti karena terjadi reaksi fusi nuklir dari dua inti hydrogen menjadi satu inti Helium. 
Setiap detik terdapat 4,6 juta ton massa yang berubah menjadi energi sebesar:

E = m . c2
= (4,6 106 ton) (3 x 108 m/s)2
= 4,1 x 1026 joule

Bumi
Bumi adalah planet yang memiliki kehidupan

Bukti bahwa bentuk Bumi adalah bulat, yaitu :
Potret Bumi dari luar angkasa oleh Apollo 17
Ketika meninggalkan pelabuhan, badan kapal menghilang lebih dahulu kemudian tiangnya
Pelayaran Magelhan menuju kesatu arah ternyata kembali ketempat semula

Bumi agak pepat pada kedua kutubnya dan agak menggelembung pada khatulistiwa

Rotasi Bumi : perputaran bumi pada porosnya
Revolusi Bumi : perputaran bumi mengelilingi matahari

Akibat revolusi bumi Akibat rotasi bumi
Paralaks bintang Perbedaan semu harian matahari
Pergantian musim Perbedaan waktu
Perbedaan lamanya malam dan siang Pembelokkan angina
Pergeseran semu matahari Terjadinya arus laut
Terlihatnya rasi bintang Terjadinya siangdan malam
Perbedaan percepataan gravitasi
Bumi berbentuk pepat pada porosnya

Bulan
Rotasi bulan : perputaran bulan pada porosnya
Revolusi bulan terhadap bumi : perputaran bulan mengelilingi bumi
Revolusi bulan terhadap matahari : perputaran bulan mengelilingi matahari

Bulan tidak memiliki atmosfer, akibatnya:
Tidak ada kehidupan, karena suhu dipermukaan bulan berubah sangat cepat pada siang maupun malam
Langit di bulan tampak hitam kelam
Bunyi tidak dapat merambat di bulan

PENGUKURAN

Pengukuran
Hasil pengamatan dengan membandingkan sesuatu besaran dengan besaran lain dan menyatakan hasilnya dengan angka-angka


Besaran fisika
Segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dikelompokkan dalam besaran fisika, mislanya panjang, massa, waktu.
Sedangkan yang dapat diukur tetapi tidak dapat dinyatakan dengan angka bukan besaran fisika.


Besaran pokok
Besaran fisika yang satuannya tidak diturunkan dari besaran lain.
Berikut ini merupakan 7 besaran pokok:


No Besaran Pokok Satuan Lambang Dimensi
1 Panjang meter m L
2 Massa kilogram kg M
3 Waktu sekon s T
4 Arus listrik ampere a I
5 Suhu kelvin k O
6 Intensitas Cahaya candela cd J
7 Jumlah mol mole mol N




Besaran turunan
Besaran fisika yang satuannya diturunkan dari satuan besaran-besaran pokok. Misalnya kecepatan, berat, massa jenis danlain-lain


http://ilsasyabira.blogspot.com/2011/06/materi-smp.html