Minggu, 08 Januari 2012

KONSEP RANGKAIAN SERI PARALEL

I.    Rangkaian Seri
Dua buah elemen berada dalam susunan seri jika mereka hanya memiliki sebuah titik utama yang tidak terhubung menuju elemen pembawa arus pada suatu jaringan.      Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan tersebut disebut rangkaian seri.
Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri.

II.   Resistor Seri
l  Untuk memperoleh hambatan total dari sejumlah N resistor yang disusun seri, maka digunakan persamaan berikut :
l                  RT = R1 + R2 + R3 + … + RN (W) …. (persm. 1)
l  Untuk besarnya arus pada resistor seri, ditentukan dari hukum Ohm :
l                  I = E / RT  (Ampere)……………  (persm. 2)
l  Tegangan pada masing-masing elemen ditentukan dari hukum Ohm :
l  V1 = I R1, V2 = I R2,...  VN = I RN (Volt)...(persm. 3)
   Daya yang diberikan pada masing-masing tahanan ditentukan dengan menggunakan sembarang salah satu dari tiga persamaan dibawah ini, misalnya untuk R1.
l  P1 = V1 I1 = I12 R1 = V12 /R1  (Watt) ……(persm. 4)
l  Daya yang diberikan oleh sumber adalah sebesar :
l                  P = E I (Watt) ……………………(persm. 5)
l  Untuk sembarang kombinasi tahanan seri :
l                  P = P1 + P2 + P3 + ….. + PN (Watt) …(persm. 6)
l  Berarti bahwa : daya yang diberikan oleh sumber sama dengan daya yang diserap oleh tahanan.
III.             SUMBER TEGANGAN SERI
l  Sumber tegangan dapat dihubungkan secara seri.
l  Tegangan Total ditentukan dengan :
                - Penjumlahan sumber dengan polaritas yang sama
                - Pengurangan sumber dengan polaritas yang berlainan
IV.  HUKUM TEGANGAN KIRCHOFF Utk  RANGK. SERI
   Menyatakan bahwa : Jumlah Aljabar Potensial yang naik dan turun pada sebuah kalang tertutup (atau lintasan) sama dengan nol.
                Dinyatakan juga sebagai :
                -  S V = 0  atau S Vnaik = S Vturun             …. (persm. 7)
V.  PERTUKARAN ELEMEN SERI
Elemen pada rangkaian seri dapat dipertukarkan dengan tanpa mempengaruhi hambatan total, arus, daya pada masing-masing elemen
VI.  ATURAN PEMBAGI TEGANGAN
                Dalam sebuah rangkaian seri :
l  Tegangan pada elemen penghambat akan terbagi sebagaimana besar harga hambatan.
l  Jumlah jatuh tegangan pada tahanan seri akan sama besar dengan tegangan yang digunakan.
                Aturan Pembagi Tegangan menyatakan bahwa :
l  Tegangan pada sebuah tahanan dalam rangkaian seri adalah sama dengan harga tahanan tersebut dikalikan dengan tegangan total yang digunakan pada elemen seri dibagi dengan hambatan total elemen seri.
VII. HAMBATAN DALAM  DARI SUMBER TEGANGAN
            Setiap sumber tegangan mempunyai “Hambatan Dalam”.
            Dalam semua analisis rangkaian yang digunakan adalah
   -  Sumber tegangan ideal (tanpa hambatan dalam)
-  Tegangan keluaran sebesar E volt baik dalam keadaan tanpa beban maupun berbeban penuh.
            Dalam praktek :
   -  Tegangan keluaran akan sebesar E volt hanya bila  dalam keadaan tanpa beban (IL = 0), bila berbeban  maka tegangan keluaran sumber tegangan akan berkurang karena adanya jatuh tegangan pada hambatan dalam.     
    Dalam menggunakan Hk. Tegangan Kirchoff pada kalang tertutup maka : 
                                E – IL Rd – VL = 0 …………………………. (persm. 8)
                                 karena E = VNL, maka
                                VNL – IL Rd – VL = 0 * VL = VNL - IL Rd,….(persm. 9) jika nilai Rd tidak tersedia, maka Rd dapat diperoleh dengan persamaan  Rd = (VNL/ IL) – RL………………..(persm. 10).
                Sehingga didapatkan persamaan untuk sembarang selang tegangan atau arus, besar hambatan dalam ditentukan oleh :
                                 Rd = DVL/ D IL………………………….(persm. 11)
Ketr. :   IL    = Arus berbeban,  VL   = Tegangan berbeban
                                   Rd   = Hambatan dalam, VNL = Tegangan tanpa beban                       
Jadi untuk sembarang selang tegangan atau arus, besar hambatan dalam :  Rd  = @VL / @VNL,
     dimana @ menunjukkan perubahan yang tertentu
VIII.  RANGKAIAN PARALEL (SEJAJAR)
l  Dua buah elemen, cabang, atau jaringan dalam keadaan paralel bila memiliki dua titik bersama.
l  Untuk tahanan seri, hambatan totalnya adalah
                jumlah dari harga tahanan.
l  Untuk elemen paralel, hantaran total adalah jumlah masing-masing hantaran individual.
l  Hambatan total tahanan paralel selalu lebih kecil dari harga tahanan yang paling kecil.
l  Hambatan total tahanan sejajar besarnya sama dengan harga satu buah tahanan dibagi dengan jumlah elemen sejajar (N)
RT = R/N……………………….(persm. 12)
l  Hambatan total dua buah tahanan sejajar adalah merupakan perkalian dari keduanya dibagi dengan jumlahnya.
RT = R1. R2 / R1+ R2 ………..(persm. 13)
l  Tegangan yang melintas elemen sejajar adalah sama besar.
V1 = V2 = E …………………..(persm. 14)
l  Jaringan sejajar sumber tunggal, arus sumber sama dengan jumlah arus cabang individual
IS = I1 +  I2 …………………(persm. 15)
IX. HUKUM ARUS KIRCHOFF Utk. RANGK.  PARALEL / SEJAJAR
l  Jumlah aljabar arus yang masuk dan yang meninggalkan sebuah sambungan sama dengan nol atau jumlah arus yang memasuki sebuah sambungan harus sama dengan jumlah arus yang meninggalkan sambungan tersebut.
X.  ATURAN PEMBAGI ARUS Utk. RANGK. PARALEL
l  Dua elemen sejajar yang harganya sama, maka arus akan dibagi sama besar.
l  Elemen sejajar dengan harga yang berbeda, semakin kecil hambatan maka akan semakin besar arus masukan yang lewat.
l  Arus mencari lintasan yang memiliki hambatan paling kecil.
XI.  JARINGAN SERI PARALEL
l  Adalah jaringan yang berisi susunan rangkaian seri dan paralel.

Sabtu, 07 Januari 2012

PELANGI

Berbagai Jenis Pelangi

Classic Rainbows
Pelangi Alam terdiri dari enam warna: merah, oranye, kuning, hijau, biru dan ungu. Intensitas warna masing-masing mungkin karena berbagai kondisi atmosfer dan waktu (kemudian). Inilah pelangi yang biasa kita lihat.
classic rainbow
Circular Rainbows
Pelangi itu benar-benar terlihat seperti busur lingkaran sempurna (dengan radius tepat 42 derajat, menurut Descartes), meskipun melihat pelangi ini sulit karena tanahnya memiliki kebiasaan menghalangi.
CIRCULAR
Photobucket
Secondary Rainbows
Pelangi primer, sering disertai dengan pelangi sekunder biasanya tipis dan redup daripada pelangi primer. Pelangi sekunder terkenal dengan karakteristik tertentu: spektrum ditampilkan dalam urutan terbalik dari sebuah pelangi primer.
secondary rainbow2
Photobucket
Red Rainbows
Red Rainbows biasanya terlihat saat fajar atau senja ketika ketebalan filter atmosfir bumi menjadi biru, meninggalkan lebih merah atau tetesan cahaya oranye mencerminkan dan membiaskan air. Hasilnya adalah pelangi dengan spektrum ujung merah sangat meningkat.
Photobucket
Sundogs
Yang paling sering terlihat rendah di langit di hari musim dingin yang cerah, sundogs dibuat ketika matahari bersinar melalui kristal es yang tinggi di atmosfer. Sundogs berwarna merah di bagian dalam dan ungu di bagian luar dengan sisa spektrum ramai di antaranya. Semakin tebal konsentrasi kristal es di udara, semakin tebal pula struktur nya.
Photobucket
Photobucket
Fogbows
Fogbows lebih jarang terlihat daripada pelangi karena parameter tertentu yang harus disesuaikan untuk menciptakan mereka. Misalnya, sumber cahaya harus berada di belakang pengamat dan membumi. Juga, kabut di belakang pengamat harus sangat tipis sehingga sinar matahari yang dapat bersinar melalui kabut tebal di depan.
Photobucket
Waterfall Rainbows
Kabut air terjun bercampur ke dalam aliran udara konstan atmosfer terus menerus, terlepas dari cuaca. Hal ini membuat sebuah foto teman-air terjun yang sangat baik untuk pelangi! Seleksi pasangan beberapa gambar air terjun paling terkenal yang berbarengan dengan beberapa pelangi menakjubkan.
Photobucket
Photobucket
Fire Rainbows
Pelangi ini bukan terbuat dari api, Nama yang benar untuk efek optik yang indah ini adalah “circumhorizontal arc”. Fenomena ini hanya dapat dilihat dalam kondisi spesifik tertentu: awan cirrus, yang bertindak seperti prisma harus setidaknya berada di ketinggian 20.000 kaki dan matahari harus menyorot ketika mereka berada di ketinggian 58-68 derajat. Rainbow Fire tidak pernah terlihat di lokasi lebih dari 55 derajat utara atau selatan.
Photobucket
Photobucket
Moonbows
Moonbows, seperti moondogs, adalah mitra untuk pelangi lunar. Mereka juga jauh lebih sulit dilihat karena badai hujan harus berlalu dan, idealnya, bulan purnama yang terang tidak terhalang oleh awan
Photobucket
Sumber : wikipedia dan berbagai sumber lainnya

Jumat, 06 Januari 2012

PHYSIC LOVERS

Mengenal Fisika Lebih Dekat

Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.

sumber : https://wawanfisika.wordpress.com/2010/02/15/mengenal-fisika-lebih-dekat/#more-3

Kamis, 05 Januari 2012

AURORA


1.  PENGERTIAN AURORA
Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).

2.    PROSES TERJADINYA AURORA
Aurora adalah hasil emisi foton di atas bumi tepatnya di atas 80 Km. Aurora terjadi akibat adanya tabrakan antara ion dan atom dari medan magnet bumi dan badai Matahari. Karena itulah Aurora hanya dapat dilihat di bagian Kutub atau disekitar kutub Bumi.  Karena bagian Kutub memiliki Medan magnet yang lebih kuat dibandingkan dengan bagian lain di Bumi. Apakah Aurora bisa terjadi di Indonesia ? saya rasa tidak karena kekuatan magnetik di daerah khatulistiwa sangat kecil. hal ini tidak memenuhi syarat untuk terjadinya Aurora. 


3.    WARNA
Aurora memiliki warna yang beragam tergantung unsur apa yang diemisikannya  
Warna Hijau atau merah : unsur yang diemisi adalah Oksigen
Warna Biru atau Merah : unsur yang diemisi adalah Nitrogen



4. HUBUNGAN ANTARA MAGNETOSFER ,BADAI MATAHARI DAN AURORA


       Aurora terbentuk karena interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari (plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah.
       Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa pancaran plasma mendekati bumi, lalu plasma ini tertarik/dibelokan ke pusat magnet bumi (kutub utara dan selatan), saat plasma ini bertemu partikel atmosfer bumi terjadilah interaksi diantara keduanya sehingga memendarkan warna yang indah, itulah Aurora 
       Fenomena aurora ini terkait dengan selubung medan magnet/magnetosfer Bumi dan aktifitas kemunculan bahaya dari Matahari. 
       Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari (solar storm). 




http://rovicky.files.wordpress.com/2006/07/aurora
http://itsmefurzy.blogspot.com/2011/11/ini-dia-gambar-aurora-yang-menakjubkan.html